Kenapa Audio dalam Vlog Harus Jernih dan Bersih?
Pernah nggak sih kamu nonton vlog yang gambarnya bagus banget, tapi tiba-tiba ada suara bising angin, suara motor lewat, atau bahkan suara host-nya terlalu pelan? Rasanya langsung pengen skip, ya? Nah, ini dia kenapa kualitas audio dalam vlog itu penting banget. Bahkan, sebagian besar penonton lebih bisa toleransi gambar buram daripada suara yang jelek.
Audio itu ibaratnya nyawa dari vlog. Kalau audionya jernih, penonton bisa fokus menikmati isi vlogmu. Nggak perlu tebak-tebakan kamu ngomong apa atau terganggu suara latar yang bikin risih. Ini penting banget terutama buat konten edukasi, review, atau daily vlog yang banyak ngobrol. Dan faktanya, banyak YouTuber sukses bilang: “Audio is 50% of your video.”
Coba bayangkan kamu bikin konten jalan-jalan ke pantai. Anginnya kencang banget, dan kamu pakai mic bawaan HP. Hasilnya? Suaramu ketutup angin semua. Nggak cuma capek ngomong, tapi juga bikin penonton kabur. Makanya, punya aplikasi editing audio vlog yang oke itu wajib hukumnya. Bukan cuma buat profesional, tapi juga buat kamu yang baru mulai.
Banyak banget lho kasus vlogger yang audiomu biasa-biasa aja, tapi begitu dia mulai pakai plugin noise reduction atau editing EQ sederhana, penontonnya langsung naik. Kenapa? Karena penonton betah! Suaranya enak didengerin, jelas, nggak bikin lelah telinga.
Jadi, audio bersih itu bukan soal teknis doang, tapi juga soal pengalaman penonton. Dan kabar baiknya, kamu nggak perlu alat mahal buat dapetin suara yang mantap. Yang penting tahu caranya dan pakai aplikasi editing audio vlog yang sesuai. Nggak harus ribet, asal kamu tahu tools yang ringan tapi powerful, hasilnya bisa kayak pro!
Tips Memilih Aplikasi Editing Audio Vlog yang Ringan Tapi Powerful
Sekarang kita bahas tips milih aplikasi editing audio vlog yang cocok buat kamu. Soalnya, nggak semua aplikasi itu ramah buat laptop atau HP pas-pasan. Dan jujur aja, kalau aplikasinya berat banget, malah bikin proses ngedit jadi malesin. Setuju?
Pertama, perhatikan dulu spek minimumnya. Aplikasi yang ringan biasanya nggak makan RAM terlalu besar dan bisa jalan di device 4GB RAM atau bahkan di HP Android mid-range. Misalnya, Audacity atau Lexis Audio Editor. Buat kamu yang belum punya laptop spek gaming, ini udah cukup banget.
Kedua, pastikan aplikasi itu punya fitur penting kayak:
- Noise reduction (buat ngilangin suara berisik)
- Equalizer (biar suara kamu lebih “empuk”)
- Gain control (buat naikin atau nurunin volume secara halus)
- Export ke format audio populer (MP3, WAV)
Ketiga, pertimbangkan juga antarmuka-nya. Semakin simpel UI-nya, semakin cepat kamu belajar dan terbiasa. Kalau kamu pemula, pilih yang tampilannya bersih, nggak banyak tombol teknis yang bikin pusing.
Terakhir, cek dukungan komunitas atau tutorialnya. Aplikasi populer biasanya punya banyak video tutorial di YouTube. Jadi kalau kamu bingung, tinggal cari aja. Jangan sampai kamu udah pilih aplikasi, tapi malah frustrasi sendiri karena nggak ngerti cara pakainya.
Intinya, kamu harus pilih aplikasi editing audio vlog yang balance antara fitur dan kenyamanan. Nggak harus mahal atau ribet. Yang penting bisa bantu kamu dapetin hasil suara yang bersih, jernih, dan bikin penonton nyaman nonton vlog-mu.
1. Audacity – Gratis, Ringan, dan Open-Source
Kalau kamu cari aplikasi editing audio vlog yang ringan tapi tetap powerful, Audacity bisa jadi pilihan pertama. Udah puluhan tahun eksis, dan tetap jadi andalan banyak content creator, terutama yang baru mulai.
Kelebihan utama Audacity itu simpel: ringan, gratis, dan open-source. Kamu bisa install di Windows, macOS, bahkan Linux. Ukurannya kecil banget—nggak bakal makan banyak space di laptop kamu. Dan meskipun gratis, fitur-fiturnya bisa dibilang sejajar sama aplikasi berbayar.
Apa aja yang bisa kamu lakukan di Audacity?
- Hapus noise latar belakang
- Atur EQ biar suara makin bulat dan enak didengar
- Kompresor untuk suara lebih rata
- Normalisasi audio supaya volume konsisten
- Efek reverb dan echo (kalau kamu suka eksperimen)
User interface-nya mungkin terlihat jadul, tapi justru itu keunggulannya. Semuanya jelas, semua tombol fungsional. Bahkan kamu bisa drag and drop file audio, potong bagian yang nggak perlu, atau tambah musik latar dengan mudah.
Satu-satunya kekurangan Audacity? Ya, tampilannya nggak “modern” dan nggak mobile-friendly. Tapi kalau kamu ngedit audio vlog di laptop dan butuh performa maksimal tanpa bayar, ini pilihan terbaik. Komunitasnya besar banget, jadi kalau ada masalah, kamu pasti nemu solusinya.
Banyak YouTuber, podcaster, bahkan musisi pakai Audacity buat ngedit suara mereka. Jadi, kalau kamu belum coba, sekarang saatnya!
Baca juga artikel terkait
Baca juga: 10 Game IO Ringan yang Cocok Buat HP Kentang
2. Adobe Audition – Powerful untuk Editor Profesional
Kalau kamu udah agak advance dalam dunia konten dan butuh kualitas audio yang benar-benar profesional, Adobe Audition adalah senjatanya. Ini adalah aplikasi editing audio vlog yang biasa dipakai editor TV, sound designer, hingga podcaster skala besar. Dan ya, kualitasnya memang sepadan dengan harganya.
Pertama-tama, kita bahas fiturnya dulu. Adobe Audition punya semua tools premium yang kamu butuhkan untuk bikin audio vlog jadi luar biasa:
- Multitrack editing untuk ngatur banyak sumber suara
- Auto Ducking: suara latar otomatis turun kalau kamu ngomong
- Adaptive Noise Reduction dan DeReverb
- Spectral frequency display (buat bersihin suara “noise bandel”)
- Preset template buat audio vlog, podcast, sampai iklan radio
Satu fitur yang paling bikin jatuh cinta: Essential Sound Panel. Ini semacam “shortcut pintar” yang nyesuaiin audio kamu secara otomatis sesuai kebutuhan—misalnya narasi, musik latar, atau ambience.
Memang, Adobe Audition bukan yang paling ringan. Kamu butuh laptop dengan minimal RAM 8GB dan prosesor yang lumayan kuat. Tapi kalau kamu kerja serius di dunia vlog, hasilnya benar-benar sepadan.
Apakah cocok buat pemula? Bisa aja, tapi lebih disarankan kalau kamu udah punya basic editing. Adobe Audition bukan tipe aplikasi “buka lalu langsung ngerti”. Tapi kalau kamu mau hasil audio vlog yang detail dan clean banget, inilah jawabannya.
Dan jangan lupa, Audition juga terintegrasi penuh dengan Adobe Premiere Pro. Jadi, kalau kamu juga edit video di sana, tinggal satu klik buat pindahin dan sinkronin audio. Hemat waktu banget!
3. Lexis Audio Editor – Simpel di Android
Kadang kamu nggak sempat buka laptop, atau memang semua proses editing vlog kamu dilakukan dari HP. Nah, buat kamu yang kerja dari smartphone, Lexis Audio Editor jadi opsi yang ringan dan mudah digunakan.
Aplikasi ini tersedia di Android dan iOS, ukurannya ringan, dan nggak butuh HP flagship buat jalanin. Tapi jangan salah, fitur yang ditawarkan cukup lengkap untuk ukuran aplikasi mobile:
- Rekam langsung dari aplikasi
- Noise reduction bawaan
- Equalizer dan reverb
- Potong, copy, paste, dan gabungkan audio
- Ekspor ke MP3, WAV, FLAC
Yang paling menarik dari Lexis adalah antarmukanya yang bersih dan intuitif. Kamu nggak bakal bingung meski baru pertama kali ngedit audio. Semua menunya ditampilkan secara jelas, tanpa istilah teknis yang bikin mumet.
Buat kamu yang suka ngerekam audio sambil jalan atau sambil traveling, aplikasi ini sangat membantu. Cukup colok mic eksternal ke HP, rekam suara, lalu langsung edit dan publish. Praktis banget!
Lexis juga punya fitur “compressor” dan “normalize” sederhana, cocok buat memastikan suara kamu terdengar konsisten dari awal sampai akhir video. Meskipun fiturnya nggak sebanyak Adobe Audition, tapi buat editing audio vlog ringan, ini sudah lebih dari cukup.
Kalau kamu baru mulai dan pengen aplikasi editing audio vlog yang user-friendly di HP, Lexis Audio Editor wajib dicoba!
4. WavePad – Lengkap dan Ramah untuk Pemula
WavePad adalah contoh aplikasi yang berhasil memadukan kekuatan dan kemudahan penggunaan. Cocok banget buat kamu yang ingin hasil suara bersih, tapi belum terlalu ngerti istilah teknis di dunia audio.
WavePad tersedia untuk Windows, Mac, Android, dan iOS. Artinya, kamu bisa pakai di mana aja—baik di laptop maupun HP. Dan nggak seperti beberapa aplikasi lainnya, WavePad cukup ringan meskipun punya fitur lumayan banyak.
Beberapa fitur andalannya antara lain:
- Auto trim dan auto silence removal
- Noise reduction dan pop filter
- Voice effects dan pitch changer
- Batch processing (ngedit banyak file sekaligus)
- Text-to-speech dan speech-to-text (unik banget!)
Antarmukanya bersih, dan kamu bisa langsung tahu harus klik apa tanpa harus buka manual. Bahkan ada wizard editing yang bantu kamu ngatur noise, EQ, dan normalisasi hanya dalam beberapa klik.
WavePad cocok buat vlog sehari-hari, video review, atau narasi yang butuh suara jernih tanpa harus berjam-jam duduk di depan layar. Buat kamu yang pengen ngedit cepat tapi hasilnya tetap oke, ini solusi yang pas.
Meskipun ada versi berbayarnya, versi gratis WavePad udah cukup buat sebagian besar kebutuhan editing audio vlog ringan. Dan satu lagi, dia mendukung banyak format audio—jadi kamu bebas rekam pakai alat apapun.
5. FL Studio Mobile – Multitrack dan Kreatif
Biasanya FL Studio dikenal sebagai software buat bikin musik. Tapi tahukah kamu kalau versi mobile-nya, FL Studio Mobile, juga cocok buat editing audio vlog, terutama kalau kamu pengen lebih kreatif dengan sound?
Aplikasi ini tersedia untuk Android dan iOS, dan bisa dioperasikan dengan lancar di HP mid-range. Meski utamanya ditujukan buat musik, fitur-fitur di dalamnya bisa kamu manfaatkan buat bikin suara vlog kamu makin keren:
- Multitrack mixer lengkap dengan EQ dan efek
- Audio recording langsung dari mic HP
- Tool editing: cut, fade in/out, normalize
- Banyak pilihan efek real-time seperti reverb, delay, chorus
Keunggulan utamanya adalah kebebasan dalam berkreasi. Kalau kamu suka menambahkan efek unik, atau ingin mixing antara suara, background music, dan efek ambience, FL Studio Mobile bisa jadi playground yang menyenangkan.
Antarmukanya memang butuh waktu buat terbiasa. Tapi begitu kamu paham alurnya, editing jadi lebih fleksibel. Bahkan kamu bisa buat preset atau template suara sendiri, lalu tinggal pakai lagi untuk video berikutnya.
Kelemahan satu-satunya: FL Studio Mobile adalah aplikasi berbayar. Tapi kalau kamu suka eksperimen dan pengen audio vlog kamu beda dari yang lain, ini bisa jadi investasi menarik.
6. BandLab – Komplit dan Berbasis Cloud
BandLab adalah aplikasi editing audio vlog yang berbasis cloud, dan ini jadi daya tarik utama. Kamu nggak perlu install software berat di laptop atau simpan file besar di memori HP. Cukup login lewat browser atau aplikasi, lalu mulai ngedit dari mana aja. Super fleksibel!
Cocok banget buat kamu yang sering kerja mobile, atau vlogger yang suka ngedit di sela waktu. BandLab tersedia gratis, bisa diakses lewat Android, iOS, dan desktop—dan yang paling keren, kamu bisa kolaborasi bareng tim. Jadi, editor audio dan video bisa kerja bareng tanpa harus tukar-tukaran file manual.
Fitur yang ditawarkan:
- Multitrack editor dengan antarmuka modern
- Efek audio built-in: EQ, reverb, noise gate
- Editing nondestruktif (audio aslinya tetap aman)
- Sinkronisasi cloud otomatis
- Kolaborasi real-time dengan user lain
Karena berbasis cloud, kamu nggak perlu khawatir data hilang. Semua tersimpan aman dan bisa kamu akses kapan pun. Ini cocok buat tim produksi kecil atau creator individual yang pengen fleksibel.
BandLab juga punya banyak template siap pakai yang bisa mempercepat proses ngedit audio vlog. Bahkan, kalau kamu suka nambahin background music atau efek ambience, ada library musik gratis yang bisa kamu pakai.
Dari sisi performa, BandLab cukup ringan. Nggak butuh perangkat high-end, cukup koneksi internet stabil. Buat kamu yang pengen kualitas oke, fleksibilitas tinggi, dan zero budget—BandLab itu jawaban terbaik.
7. Dolby On – Otomatis dan Instan
Kalau kamu nyari aplikasi editing audio vlog yang literally “tinggal rekam, langsung jernih,” Dolby On jawabannya. Aplikasi ini dirancang khusus buat creator yang pengen hasil suara jernih tanpa perlu ribet edit manual. Cocok banget buat kamu yang suka one-take vlog atau daily update dari HP.
Dolby On tersedia gratis di Android dan iOS. Begitu kamu buka aplikasi dan mulai merekam, Dolby On akan otomatis:
- Menghapus noise
- Mengatur loudness dan clarity
- Menambahkan sedikit reverb biar suara lebih “lega”
- Normalisasi dan EQ otomatis
Hasilnya? Suara kamu terdengar clean, padat, dan enak banget didengar—bahkan kalau direkam dari lingkungan outdoor.
Antarmukanya juga super simpel. Kamu tinggal tap untuk mulai rekam, dan semua proses audio cleaning dikerjakan di belakang layar. Hasil rekaman bisa langsung di-share ke platform lain atau di-export buat diedit lanjut.
Kekurangan Dolby On adalah keterbatasan editing manual. Kalau kamu tipe creator yang suka otak-atik detail, mungkin bakal merasa kurang leluasa. Tapi buat kamu yang pengen solusi instan dan tetap pengen hasil profesional, ini sangat membantu.
Bahkan beberapa YouTuber dan musisi indie pakai Dolby On buat rekaman cepat di luar studio. Jadi, buat kebutuhan vlog, ini bisa jadi life-saver.
8. Hokusai Audio Editor – iOS Friendly
Buat kamu pengguna iPhone, ada aplikasi editing audio vlog yang cukup underrated tapi powerful: Hokusai Audio Editor. Aplikasi ini eksklusif untuk iOS dan dirancang dengan antarmuka touch-friendly yang nyaman buat ngedit dari layar kecil.
Hokusai punya tampilan multitrack editor yang smooth, cocok buat proyek vlog yang punya banyak layer audio—misalnya narasi, background music, dan ambient. Meski di HP, kamu tetap bisa potong, pindah, dan modifikasi tiap track secara presisi.
Fitur-fitur menarik di dalamnya:
- Unlimited undo (nggak perlu takut salah)
- Noise removal dan gain control
- Efek fade in/out, time stretch, reverb
- Dukungan import/export ke banyak format audio
Yang paling disukai banyak pengguna adalah gesture editing-nya. Cukup swipe dan pinch buat zoom-in timeline atau potong bagian tertentu. Editing jadi jauh lebih cepat dan natural.
Sayangnya, beberapa fitur lanjutan butuh pembelian in-app. Tapi untuk versi gratisnya saja sudah cukup memadai buat editing audio vlog ringan hingga menengah. Dan kualitas ekspor yang dihasilkan juga terbilang bersih dan jernih.
Kalau kamu vlogger yang aktif dari iPhone dan butuh aplikasi editing audio vlog yang responsif dan efisien, Hokusai Audio Editor bisa kamu andalkan.
9. Ocenaudio – Ringan dan Mudah untuk Semua Level
Ocenaudio mungkin belum sepopuler Audacity, tapi jangan remehkan kekuatannya. Aplikasi ini dibuat untuk kamu yang ingin editing audio cepat tanpa terlalu banyak setting rumit. Dan yang terpenting: ringan banget!
Tersedia untuk Windows, macOS, dan Linux, Ocenaudio punya antarmuka modern dan sangat user-friendly. Kamu tinggal drag audio, potong bagian yang nggak perlu, lalu tambahkan efek sesuai kebutuhan.
Kelebihan utama Ocenaudio:
- Real-time preview saat apply efek
- Spektral editing buat bersihin noise spesifik
- Shortcut keyboard yang memudahkan proses editing
- Support plugin VST untuk efek tambahan
Satu hal yang bikin banyak orang suka adalah kecepatannya. Loading file besar cepat, apply efek juga nggak perlu rendering lama. Jadi cocok banget buat kamu yang ingin hasil clean tanpa harus nunggu terlalu lama.
Ocenaudio juga bisa dipakai buat monitoring suara saat proses rekaman. Ini sangat membantu buat kamu yang suka take ulang suara narasi atau voice over vlog.
Dan yang penting, meskipun gratis, Ocenaudio nggak kasih watermark atau batasan fitur. Kamu bisa pakai secara full tanpa biaya.
10. AudioLab – Serbaguna dan Cepat
AudioLab adalah aplikasi editing audio vlog berbasis Android yang makin banyak dipakai content creator karena fitur lengkap dan ukuran ringan. Bahkan dengan HP kentang pun, aplikasi ini bisa jalan mulus.
Apa aja fitur andalannya?
- Audio cutter & joiner
- Noise remover dan silence trimmer
- Text-to-speech dan speech-to-text
- Voice changer dan efek surround
- Converter ke berbagai format (MP3, WAV, OGG, dll)
Kamu juga bisa langsung ambil audio dari video, edit, lalu masukkan lagi. Ini cocok buat kamu yang kadang rekam vlog pakai kamera, lalu suaranya mau diolah ulang biar lebih jelas.
Antarmukanya modern dan terstruktur. Bahkan pemula bisa langsung paham alurnya. Kamu bisa preview efek secara langsung dan save project buat diedit lagi nanti.
AudioLab sangat cocok buat kamu yang pengen hasil bagus, cepat, dan nggak ribet. Aplikasinya gratis, meskipun ada versi pro dengan fitur tambahan. Tapi untuk kebutuhan dasar dan menengah, versi gratisnya udah sangat mencukupi.
Mana Aplikasi Editing Audio Vlog Terbaik Buatmu?
Sekarang pertanyaannya: dari semua aplikasi editing audio vlog tadi, mana yang paling cocok buat kamu?
Jawabannya, tergantung dari kebutuhan, perangkat yang kamu pakai, dan gaya editing kamu. Yuk kita bedah!
- Lexis Audio Editor (Android) → cocok banget buat kamu yang ngedit langsung dari HP dan cuma butuh fitur basic seperti cut, trim, dan noise reduction.
- Audacity (Laptop/Desktop) → meski tampilannya sederhana, kemampuannya luar biasa. Gratis pula!
Kalau kamu semi-pro atau udah ngerti editing:
- Ocenaudio → ringan, modern, dan mendukung plugin. Cocok buat kamu yang pengen performa bagus tanpa repot.
- WavePad → cocok untuk editing cepat dengan fitur lumayan lengkap.
kamu ingin kualitas pro, full fitur
- Adobe Audition → buat kamu yang serius nge-vlog dan pengen hasil audio setara film dokumenter.
- FL Studio Mobile → ideal buat kamu yang kreatif dan suka otak-atik sound lebih artistik.
Kalau kamu butuh fleksibilitas atau kerja mobile:
- BandLab → editing dari HP, laptop, bahkan browser langsung. Sangat cocok buat creator yang mobile.
- Dolby On → rekam + edit langsung, cocok banget buat vlog harian dan instan.
Kalau kamu pengguna iPhone:
- Hokusai Audio Editor → eksklusif iOS, ringan, dan powerful. Cocok buat kamu yang kerja dari iPhone tapi tetap pengen kontrol penuh.
Tabel Komparasi Aplikasi Editing Audio Vlog
Aplikasi | Platform | Cocok Untuk | Kelebihan Utama | Harga |
---|---|---|---|---|
Audacity | PC, Mac, Linux | Pemula – Semi-Pro | Gratis, open-source, powerful | Gratis |
Adobe Audition | PC, Mac | Profesional | Fitur komplit, integrasi Premiere Pro | Berbayar |
Lexis Audio Editor | Android, iOS | Pemula | Simple, langsung edit di HP | Gratis |
WavePad | PC, Mac, HP | Semua level | Wizard editing, user-friendly | Gratis + Pro |
FL Studio Mobile | Android, iOS | Kreator kreatif | Multitrack, sound design | Berbayar |
BandLab | Semua device | Tim & creator mobile | Cloud-based, kolaboratif | Gratis |
Dolby On | Android, iOS | Vlog instan | Auto enhance audio saat rekam | Gratis |
Hokusai Audio Editor | iOS | User iPhone | Touch-friendly multitrack editor | Gratis + IAP |
Ocenaudio | PC, Mac, Linux | Semi-Pro | Ringan, preview efek real-time | Gratis |
AudioLab | Android | HP Low-end | Cepat, converter lengkap, banyak efek | Gratis + Pro |
Rekomendasi Setting Audio Biar Suara Vlogmu Lebih Clean
Punya aplikasi editing audio vlog terbaik nggak cukup kalau setting-nya masih asal-asalan. Berikut beberapa rekomendasi setting yang bisa bikin suara vlog kamu lebih bersih dan enak didengar.
1. Gain & Volume Balance
Sebelum masuk ke editing, atur dulu gain saat rekaman. Jangan terlalu kecil (nanti noisy), jangan juga terlalu besar (nanti clipping). Idealnya, sinyal suara kamu ada di -12 dB hingga -6 dB di meter.
2. Equalizer (EQ)
Gunakan EQ buat menyesuaikan tone suara kamu:
- Cut frekuensi rendah (< 80 Hz) buat hilangin noise seperti dengung AC.
- Boost dikit di 1000–3000 Hz biar suara narasi kamu lebih “depan”.
- Cut frekuensi tinggi (> 10kHz) kalau terlalu tajam.
3. Compressor
Fungsinya buat nyamain volume suara biar nggak terlalu naik-turun. Ideal buat vlog dengan dialog panjang. Ratio 3:1 atau 4:1 biasanya cukup.
4. Noise Reduction
Pakai fitur noise remover yang biasanya ada di semua aplikasi tadi. Pilih bagian yang cuma noise, lalu apply ke seluruh track.
5. Normalisasi
Langkah akhir yang penting banget! Setelah semua efek diterapkan, normalize audio ke -1 dB atau -0.5 dB supaya volume tetap nyaman buat pendengar.
Tips Perekaman Awal Biar Ngedit Audio Gampang
Ingin proses editing lebih cepat dan hasil akhir maksimal? Kuncinya justru di rekaman awal!
- Gunakan mic eksternal, meskipun murah. Mic clip-on atau shotgun mic lebih baik daripada mic HP bawaan.
- Jauhi tempat bising. Pilih ruangan tertutup dengan sedikit gema. Pakai selimut sebagai peredam? Bisa banget!
- Pakai pop filter. Bisa bikin sendiri dari kawat dan stocking. Ini buat mencegah suara “P” dan “S” meledak.
- Cek level suara sebelum mulai. Tes 10 detik dan dengar ulang sebelum take panjang.
Kebiasaan ini bikin file audio kamu lebih “ramah diedit.” Proses noise reduction jadi lebih gampang, dan kamu bisa hemat waktu 50%!
🌍 Ingin tahu bagaimana para travel vlogger menjaga kualitas audio saat traveling? Cek kisah serunya di Cerita Duniaku – tempat berbagi pengalaman wisata, tips vlog, dan inspirasi destinasi eksotis.
Audio Vlog Lebih Berkualitas dengan Plugin Gratis
Kalau kamu pakai aplikasi yang mendukung plugin (seperti Audacity, Adobe Audition, FL Studio, atau Ocenaudio), kamu bisa meng-upgrade hasil editing audio vlog kamu dengan plugin gratis.
Rekomendasi Plugin Gratis:
- ReaPlugs VST – plugin dari Reaper, ada EQ, compressor, gate.
- TDR Nova – dynamic EQ, cocok buat narasi.
- Acon Digital Multiply – chorus efek buat menambah warna suara.
- MCompressor (MeldaProduction) – kompresor visual yang powerful.
Semua plugin ini gratis dan bisa dipakai di aplikasi desktop. Tinggal download, install, dan aktifkan di software kamu. Pastikan sistem kamu mendukung format VST/VST3 atau AU ya.
Workflow Efektif Editing Audio Vlog Buat Hemat Waktu
Kamu mungkin sudah punya aplikasi editing audio vlog yang oke, tapi kalau workflow-nya berantakan, hasilnya bisa jadi nggak maksimal. Bahkan bisa bikin waktu kamu kebuang percuma. Nah, berikut adalah alur kerja (workflow) yang bisa kamu tiru supaya editing audio vlog lebih cepat dan efisien:
Langkah 1: Siapkan File Audio Mentah
Sebelum masuk ke software, pastikan kamu:
- Rekam suara dengan mic eksternal.
- Simpan file di folder yang rapi (misal: “Audio_Vlog_Juli”).
Langkah 2: Bersihkan Noise
Langkah pertama di software editing:
- Cari bagian yang hanya berisi noise (misalnya suara kipas, kendaraan, dll).
- Gunakan tool noise reduction untuk membersihkan seluruh track.
Equalizer dan Compressor
- Gunakan preset EQ untuk vocal atau atur manual.
- Terapkan compressor agar suara tetap stabil dan nggak berubah-ubah volumenya.
Edit Bagian Tidak Perlu
- Hapus bagian diam terlalu lama.
- Potong suara “uhm”, “eehh”, atau suara batuk yang nggak perlu.
Tambahkan Musik Latar
- Pilih musik latar bebas copyright.
- Gunakan fitur ducking jika ada, supaya musik nggak ganggu suara utama.
Normalisasi & Export
- Gunakan normalisasi ke -1 dB.
- Export file ke format MP3 atau WAV, tergantung kebutuhan platform.
Kamu bisa bikin preset dari langkah-langkah di atas. Jadi untuk vlog berikutnya, tinggal klik preset dan semua efek langsung diterapkan otomatis. Hemat waktu banget, kan?
Kesalahan Umum saat Mengedit Audio Vlog (dan Cara Menghindarinya)
Saking semangatnya ngedit, banyak vlogger yang justru bikin kesalahan di bagian audio. Yuk, kenali kesalahan umum yang sering terjadi:
1. Over-editing
Kebanyakan pakai efek malah bikin suara terdengar tidak natural. Kompresor berlebihan bisa bikin suara kamu kayak robot. Gunakan efek secukupnya.
2. Tidak Pakai Monitoring
Editing tanpa pakai headphone bisa bikin kamu nggak sadar ada noise kecil atau suara “klik” di background. Selalu dengarkan audio dengan headphone, bukan speaker laptop.
3. Lupa Normalize
Tanpa normalisasi, suara bisa terlalu pelan atau terlalu keras. Ini bikin pengalaman nonton vlog jadi nggak nyaman, apalagi kalau penonton pakai earphone.
4. Pakai Mic Internal HP
Ini kesalahan klasik yang masih banyak dilakukan. Suara jadi tipis, banyak noise. Kalau kamu serius nge-vlog, investasi di mic murah sekalipun udah cukup memperbaiki kualitas.
5. Editing Terburu-buru
Kadang karena dikejar upload, editing jadi asal-asalan. Padahal 10 menit tambahan bisa bikin vlog kamu jauh lebih berkualitas.
Tips Tambahan untuk Vlogger: Suara Bagus, Penonton Betah
Audio vlog kamu udah jernih, tinggal satu lagi: kenyamanan penonton. Ingat, mereka dengerin kamu sambil santai, jadi pastikan suara kamu “ramah telinga.”
Mikrofon Murah Tapi Oke
- Boya BY-M1 – clip-on mic harga di bawah Rp150 ribu, kualitas oke banget buat vlog.
- Fifine K669B – mic condenser USB, cocok buat yang edit di laptop.
Posisi Mic
Jangan terlalu jauh atau terlalu dekat.
- Jarak ideal: 15–20 cm dari mulut.
- Hindari arah langsung ke mulut (biar nggak kena hembusan nafas).
Gunakan Sound Treatment Sederhana
- Rekam di ruangan berisi (bukan kosong).
- Tambahkan karpet, bantal, atau gorden biar suara nggak mantul.
Preview Sebelum Upload
Sebelum upload vlog kamu, selalu dengarkan ulang. Dengar dari HP, laptop, dan headset buat memastikan audio tetap nyaman di semua device.
Kesimpulan
Kualitas audio itu bukan cuma pelengkap vlog—dia penentu kenyamanan penonton. Dan kabar baiknya, kamu nggak perlu ribet atau mahal buat dapatkan hasil suara yang jernih dan profesional. Cukup pilih aplikasi editing audio vlog yang sesuai kebutuhanmu, pahami setting dasarnya, dan terapkan workflow yang efisien.
Mau kamu rekam pakai HP atau kamera, yang penting audio-nya enak didengar. Karena vlog bukan sekadar visual—suara yang bersih bisa membuat penonton betah, subscribe, dan balik lagi.
Sekarang, tinggal kamu praktikkan. Pilih satu dari 10 aplikasi di atas, mulai dari yang ringan, lalu terus upgrade seiring skill kamu meningkat.
Sudah siap bikin vlog dengan suara yang bikin penonton betah? Yuk mulai sekarang!
FAQ (Pertanyaan Umum)
1. Aplikasi mana yang paling ringan untuk HP kentang?
AudioLab dan Lexis Audio Editor sangat ringan dan cocok untuk HP RAM 2GB. Keduanya juga punya antarmuka user-friendly dan hasil yang bersih.
2. Kalau belum pernah edit audio, mulai dari mana?
Mulailah dari Audacity atau Lexis Audio Editor. Keduanya gratis, punya banyak tutorial YouTube, dan mudah digunakan oleh pemula.
3. Apakah Dolby On bisa diandalkan untuk daily vlog?
Ya, Dolby On sangat cocok untuk daily vlog karena fitur auto-cleaning-nya. Kamu tinggal rekam, dan hasilnya langsung bersih tanpa perlu edit manual.
4. Bagaimana cara tahu audio vlog sudah optimal?
Gunakan headphone, dengarkan hasil akhir di berbagai device, dan pastikan tidak ada clipping, noise, atau volume naik-turun drastis.
5. Apakah plugin bisa dipakai di HP juga?
Sebagian besar plugin audio hanya untuk desktop. Tapi beberapa aplikasi mobile seperti FL Studio Mobile dan BandLab sudah punya efek bawaan yang cukup canggih.
Baca juga artikel terkait
Baca juga: 10 Game IO Ringan yang Cocok Buat HP Kentang